Mengenal Makna Memahami dalam Capaian Pembelajaran

Dalam Capaian
Pembelajaran Kurikulum Nasional terdapat kata kerja memahami. Memahami
dalam konsep Kurikulum Merdeka mengacu pada enam fase pemahaman Wiggins &
Tighe. Hal ini berbeda makna dengan memahami dalam Kurikulum 2013 yang mengacu
pada Taksonomi Bloom. Wiggins &Tighe (2005) mengembangkan enam bentuk
pemahaman yang menjadi panduan berharga dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
1.
Penjelasan (Explanation)
Penjelasan adalah kemampuan untuk
mendeskripsikan suatu ide atau konsep dengan kata-kata sendiri. Ini termasuk
dalam penjelasan adalah membangun hubungan antara berbagai topik,
mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan, cara, atau prosedur tertentu.
Siswa juga harus mampu menjelaskan sebuah teori dengan menggunakan data yang
relevan, berargumen, dan mempertahankan pendapat mereka. Penjelasan
mengharuskan siswa untuk menguasai materi secara mendalam dan merinci dengan
jeta pribadi.
2.
Interpretasi (Interpretation)
Interpretasi berkaitan dengan kemampuan
menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Siswa juga perlu memaknai ide,
perasaan, atau hasil karya dari satu media ke media lainnya. Ini mencakup
membuat analogi, anekdot, dan model. Siswa diharapkan dapat melihat makna dari
apa yang telah dipelajari dan relevansinya dalam konteks lain. Interpretasi
melatih siswa untuk melihat lebih dari sekadar teks dan mencari pesan
tersembunyi.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi mengukur sejauh mana siswa dapat
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman mereka dalam situasi nyata
sehari-hari atau dalam sebuah simulasi yang menyerupai kehidupan nyata. Dalam
pembelajaran yang efektif, tujuan utamanya adalah mengintegrasikan konsep dan
informasi yang dipelajari dalam aplikasi dunia nyata. Ini memungkinkan siswa
untuk menghubungkan teori dengan praktik, meningkatkan pemahaman mereka.
4. Perspektif
(Perspective)
Kemampuan melihat suatu masalah atau topik
dari berbagai sudut pandang adalah inti dari perspektif. Siswa diajak untuk
menjelaskan sisi lain dari suatu situasi, melihat gambaran besar,
mengidentifikasi asumsi yang mendasari suatu masalah, dan memberikan kritik
yang konstruktif. Perspektif memungkinkan siswa untuk menjadi pemikir yang
kritis dan analitis, menggali lebih dalam dan lebih luas dalam berpikir.
5. Empati (Empathy)
Empati adalah kemampuan untuk menaruh diri di
posisi orang lain. Ini mencakup merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain
dan memahami perspektif dan pikiran yang berbeda dengan diri sendiri. Siswa
diajarkan untuk mengembangkan kepekaan sosial, mencari pemahaman yang lebih
dalam tentang perasaan dan pengalaman orang lain, dan menemukan nilai dalam
perspektif yang berbeda.
6. Pengenalan
Diri (Self-Knowledge)
Pengenalan diri adalah pemahaman tentang diri
sendiri. Ini melibatkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan pribadi, bidang
yang perlu dikembangkan, serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara
internal. Pengenalan diri membantu siswa dalam memahami bagaimana mereka
belajar, bagaimana mereka merespons berbagai situasi, dan bagaimana mereka
dapat terus berkembang sebagai individu.
Keenam bentuk pemahaman ini membantu siswa dalam pengembangan berpikir
yang lebih mendalam, mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat, dan memungkinkan mereka untuk menghadapi kompleksitas
dunia dengan lebih baik. Saat merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik harus
mempertimbangkan bagaimana setiap aspek pemahaman ini dapat diintegrasikan
dalam materi pelajaran, sehingga siswa dapat meraih pemahaman yang komprehensif
dan mendalam tentang topik yang dipelajari. Dengan
demikian, pendidikan dapat menjadi lebih berharga dan relevan bagi perkembangan
pribadi dan profesional siswa. (Fafi)