PKM Internasional, Dosen Unesa Mengabdi di Sanggar Belajar Malaysia

SIAGAINDONESIA.ID – Untuk meningkatkan
profesionalitas guru Indonesia di Malaysia, tim Program Pengabdian Masyarakat
Internasional Unesa memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru Sanggar
Belajar Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SKIL) Malaysia. Tepatnya, di Sanggar
Bimbingan Sungai Mulia 5.
Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 merupakan lembaga
pendidikan non-formal bagi anak-anak Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki
dokumen resmi di Malaysia. Materi pelatihannya yaitu penyusun instrumen asesmen
diagnostik dalam pemetaan gaya belajar peserta didik.
Tim Unesa yang hadir malatih yaitu Fafi Inayatillah,
Ahmad Fauzi Hendratmoko, Abdul Aziz Khoiri, dan Rizky Putra. Menurut ketua PKM
Internasional, Abdul Aziz Khoiri, kegiatan ini dilatarbelakangi
permintaan dari kepala SIKL dan kebutuhan guru sanggar yang kurang
mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Pegiat
literasi, sekaligus pendiri Sanggar Sungai Mulia 5, Mimin Mintarsih menyatakan
merasa senang dengan kehadiran tim dari Unesa. Ia mengakui, guru-gurunya
membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. “Semoga kegiatan ini
terus berlanjut,” harap Mimin, Kamis (25/7).
Kegiatan
pelatihan ini dikemas dalam 2 sesi. Sesi pertama pemberian materi oleh 4
narasumber. Sesi kedua praktik asesmen pada anak-anak Sanggar Sungai Mulia.
Peserta dari guru Sanggar berjumlah 11 orang.
Tim PKM
Unesa melakukan penandatangan dokumen kerja sama di Kantor SIKL Malaysia.
“Mereka
sangat antusias mengikuti kegiatan. Ini pengalaman pertama mereka mengikuti PKM
Internasional dari orang Indonesia,” beber Mimin.
Saat sesi
presentasi, Fafi Inayatillah, menyampaikan materi pembelajaran berdiferensiasi.
Ia menjelaskan bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing. “Karena itu,
guru perlu memfasilitasi perbedaan mereka agar anak-anak sama-sama sukses dalam
belajar,” papar dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
Selanjutnya,
Ahmad Fauzi membahasa asesmen pembelajaran paradigma baru dalam era Merdeka
Belajar yang lebih menekankan pada penggunaan “assessment as learning“.
Siswa tidak hanya dinilai dari pengetahuannya, tetapi juga dari keterlibatan
aktifnya dalam proses pembelajaran.
Asesmen
itu, terang Fauzi, berfungsi sebagai alat untuk memandu siswa dalam memahami
kemajuan mereka, mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki,
serta merangsang refleksi dan pengembangan diri secara terus-menerus.
“Dengan
pendekatan ini, siswa diharapkan dapat menjadi lebih mandiri dan bertanggung
jawab terhadap pembelajaran mereka,” pungkas dosen Prodi Sains Unesa.
Lebih
lanjut, Rizky Putra Santosa, dosen dari Prodi Psikologi Unesa menuturkan,
pelaksanaan pengabdian ini telah tepat pada porsinya. Tim telah mengakomodasi
seluruh tahapan untuk tercapainya tujuan asesmen diagnostik gaya belajar yang
meliputi persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Pada tahap
pesiapan, jelasnya peserta dilatih untuk mengidentifikasi tujuan asesmen hingga
menyiapkan instrumen disesuaikan dengan karakteristik peserta didik di
sanggar dengan metode yang sesuai.
”Pada
pelaksanaan, peserta berpraktik melakukan asesmen di kelas dengan instrumen.
Selanjutnya, dari data yang terkumpul, peserta diajak menganalisis data dan
memaknainya,” jelasnya.
Selain
pendampingan, tim PKM Unesa juga melakukan penandatangan dokumen kerja sama di
Kantor SIKL telah melakukan berkegiatan di Sanggar, Jumat (26/7). Dokumen ini
ditandatangani Dekan FBS, FIP dan Dekan FMIPA Unesa dengan Kepala SIKL.
”Monggo jika
tahun depan ingin berkegiatan di sini lagi,” ungkap Friny Napasti kepala SIKL
penuh antusias. @sir
Sumber: https://siagaindonesia.id/pkm-internasional-dosen-unesa-mengabdi-di-sanggar-belajar-malaysia/